Wednesday, July 21, 2010

Operasi Tonsil


Kemarin akhirnya kudu operasi tonsil. Gara-garanya, di sebelah kiri tonsilnya udah ada bengkak-bengkak. Jadi kayak ada bakso yang dihiasi buletan-buletan kecil di sekitarnya.
Untuk operasi ini, aku pilih pulang kampung. Balik ke Rumah Sakit Emanuel Klampok. Kenapa kok musti jauh-jauh? Pertama, jelas supaya sekalian pulang kampung. Sudah bertahun-tahun gak pulang. Kedua, tempatnya bagus n murah dibanding di Bandung. Tuh, view dari dalam kamar VIP yang rate-nya cuma 300 sekian ribu. Serasa lagi liburan di resort manaaa . . . . gitu. Ketiga, dokter n perawatnya dah pada kenal. Jadi pasti perhatiannya penuh. Dulu papiku dokter di sini. Mama malah masi kerja di sini. Waktu masi kecil, aku tinggal di kompleks rumah sakit. So, kayak pulang ke rumah aja.
Ok, back to the surgery. Aku mulai dibius jam setengah 5 sore. Disuntik di tangan kanan, then dalam sekejap mulai blur pandangannya. Jam 6 kurang seperempat aku dah mulai sadar, semua dah kelar. Then aku ditunjukin tonsil-tonsilnya. Abis itu, dibawa ke kamar yang nyaman ini. Ice cream sudah menanti. But rasanya aku kok kepingin Sour Sally or Red Mango, juga Hagendaz. Itu hal yang susah di sini. Ice cream cuma ada Walls n Campina yang buat aku agak terlalu manis. Tapi daripada ga ada, ya udah diembat aja apa yang ada.
Yang aku sesali lagi: kata dokter, 2 minggu lagi baru boleh makan goreng-goreng n pedes-pedes. Padahal waktuku ijin cuma 1 minggu, so kudu ucapin selamat tinggal buat Rujak Kantor Pos, Mendoan, Soto, Oseng Tempe n Pecel Si Mbok yang rasanya selangit itu. Kata Om Dokternya, he'll make a list so that he can send all of the food I want. Hihihi . . . bisa aja nih si Om.

0 comments: